Judul: Buah, Daun, Umbi, Biji-bijian dan Kacang-kacangan Berkhasiat Agar Diberi Momongan yang Berkualitas
Penulis: Lenan Sari, Amd. Keb.
Penerbit: Diva Press
Terbitan: Pertama, November 2013
Tebal: 120 halaman
ISBN: 978-602-279-089-1
Dimuat di: RimaNews.com
Masyarakat Jepang populer dengan orang-orangnya yang pintar dan cerdas. Teknologi canggih yang kita nikmati saat ini sebagian besar buah karya anak negeri Sakura. Rahasia masyarakat Jepang pintar dan cerdas selain karena mendapat pendidikan yang tinggi dan berkualitas juga dipengaruhi makanan yang dikonsumsi.
Dr Susy Ong, Dosen Pascasarjana Kajian Wilayah Jepang UI, mengatakan, selain fasilitas pendidikan yang sangat memadai yang disediakan pemerintah, masyarakat Jepang cermat dalam memilih makanan. Makanan yang dikonsumsi yang lebih mengandung protein. Sehingga mempengaruhi kesehatan dan kecerdasan (Tau Gak Sih, Trans 7, 1 Mei 2013).
Tidak salah jika kita meniru kebiasaan masyarakat Jepang dalam hal memilih makanan untuk buah hatiyang lebih berkualitas. Dan hal itu tentunyasudah dilakukan sejak merencanakan memiliki momongan. Karena kesuburandankehamilan yang sehat,sertakualitas ASI mempengaruhikesehatan dan kecerdasan calon buah hati.
Lenan Sari, Amd. Keb. dalam buku Buah, Daun, Umbi, Biji-bijian dan Kacang-kacangan Berkhasiat Agar Diberi Momongan yang Berkualitas menerangkan makanan-makanan berkualitas dan berkhasiat tinggi yang ada di sekitar kita yang dapat melancarkan proses persalinan dan kesehatan bayi.
Namun, pangan lokal penunjang lahirnya generasi-generasi pintar dan cerdastersebut mulai diabaikan. Dalam konteks kehamilan misalnya, masyarakat bergantung sepenuhnya kepada dokter dan obat-obatan modern yang terbuat dari bahan berkimia. Sementara obat-obatan herbal di sekelilingnya kurang lagi diminati.
Untuk jangka pendek, obat-obatan generik (dari) saran dokter memang lebih praktis dan efesien. Namun untuk jangka panjang, obat-obatan herbal jauh lebih baik karena tidak mengandung unsur kimia. Di tengah desarnya kampanye kembali ke pangan lokal, dalam mengonsumsi obat mestinya juga menggunakan bahan dari toga.
Dalam buku setebal 120 halaman terbitan Diva Press itupenulis mengurai kandungan gizi, manfaat, dan cara mengolah atau menyajikan pangan lokal tersebut. Selain bisa diolah dalam bentuk obat-obatan juga bisa diolah menjadi makanan ringan, kue atau minuman.
Di dalamnya terdapat lima pembahasan utama. Bagian pertama tentangbuah-buahan (hlm. 12-58). Kedua tentangdaun-daunan (hlm. 62-74). Bagian ketiga tentang umbi-umbian (hlm. 78-86). Keempat tentang kacang-kacangan dan biji-bijian (hlm. 90-100). Dan pada bagian terakhir ramuan herbal peningkatan kesuburan dan pemancar ASI (hlm. 104-119).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar