Seiring dengan berputarnya waktu, hari demi hari, bulan demi bulan, dan tahun demi tahun. umat islam pada umumnya dan masyarakat madura pada khususnya, dihadapkan pada sebuah problem yang sangat besar dan dituntut untuk siap menghadapi dan menerimannya.
Tinggal menghitung jari, madura akan kedatangan tamu nomor satu di indonesia, presiden Susilo Bambang Yodhoyono (SBY) akan turun langsung untuk meresmikan jembatan surabaya-madura (suramadu).
Dengan peresmian suramadu, madura yang notabene dikenal negeri santri harus siap menerima era yang semakin global lagi daris ebelumnya, orang-orang luar akan sangat mudah keluat masuk madura.
Kedatangan mereka bukan hanya sebatas untuk menikmati pemendangan yang ada di madura dan rekreasi belaka. Tapi, kedatangan mereka membawa sejuta maksud dan tujuan mulai dari niat yang baik dan tulus sampai yang jelek dan bejat. Pada saat itulah keimanan orang islam dituntut harus kebal dan tangguh dari godaan-godaan yang akan menghancurkannya, karena dengan mudah mereka (orang-orang luar.red) menawarkan sejuta materi dan fasilitas yang nyaman, tanpa sadar sebenarnya mereka ingin menjajah keimanan orang madura.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, pertama, umat islam harus diberi pendidikan dan pengajaran yang lebih untuk memperkokoh keimanan dan tetap terlastariannya negeri santri. Lebih-lebih kepada para pemuda sebagai gnerasi dan penerus perjuangan bangsa ini. Pepatah mengatakan “pemuda hari ini calon pemimpin masa yang akan datang”. Karena saat ini generasi bangsa sudah merasa tidak PeDe (percaya diri) dengan madura karena identik dengan kebudayaan islam yang dianggap kolot, mereka (pemuda.red) lebih bangga dengan kebudayaa luar yang tidak jelas identitasnya.
Kedua, dengan menguatkan ekonomi kerakyatan, perekonomian madura kalau terus terusan kayak ini tidak akan lama lagi madura akan kehilangan ruhnya. Penghasilannya terus pas-pasan orang madura akan balik arah untuk mendapatkan penghasilan yang cukup dan membanggakan. Mereka dengan mudah akan terdikte oleh orang-orang luar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar