Judul: 10 Rahasia Pembelajar Kreatif
Penulis: Khrisna Pabichara
Penerbit: Zaman, Jakarta
Terbitan: Pertama, 2013
Tebal: 192 halaman
ISBN: 978-979-024-343-9
Dimuat di:Koran Madura, 6 September 2013
Usaha dan kerja keras bisa sama, namun hasilnya belum tentu sama. Apakah Anda pernah bertanya kenapa teman Anda lebih berprestasi dari Anda, padahal usahanya sama, tempat belajarnya sama, gurunya sama, buku yang dibaca sama, bahkan makanan yang dikonsumsi juga sama. Bagi orang yang malas berfikir dengan mudah akan menyalahkan Tuhan. Sudah takdir dari sono-nya.
Saya ketika belajar di pesantren dulu punya teman sekamar yang juga masih tetangga. Minatnya sama dengan saya. Saat saya menekuni belajar baca kitab kuning dia juga menekuni hal yang sama. Pada saat saya menekuni belajar tulis-menulis dia juga belajar menulis. Namun dia lebih pintar dari saya walaupun guru, tempat belajar, media belajar, bahkan tempat tidur dan makanan yang dikonsumsi sama.
Masalah ini barangkali juga menimpa banyak orang di negeri ini. Saya terus bertanya, namun tidak kunjung mendapat jawaban yang memuaskan kecuali jawaban sudah takdir Allah. Padahal, Allah telah berfirman tidak akan mengubah nasib seseorang kecuali seseorang itu sendiri yang mengubahnya (QS Arra'du [13]: 11). Allah juga tidak memberikan balasan kecuali atas apa yang diusahakan (QS. An Najm [53]: 39).
Buku 10 Rahasia Pembelajar Kreatif memberikan jawaban yang sangat memuaskan. Ternyata ada yang berbeda antara saya dan teman saya dalam menjalankan proses sekalipun usahanya terlihat sama. Dia lebih sukses karena belajarnya lebih efektif dari saya. Rahasia belajar efektif perlu kita cari sehingga sekalipun usahanya tidak berdarah-darah hasilnya sama.
Menurut Khrisna Pabichara, ada 10 rahasia yang harus kuasai seorang pembelajar sehingga belajarnya lebih efektif dan kreatif. Dengan membaca buku setebal 192 terbitan Zaman itu, Anda akan menemukan rahasianya. Belajar Anda dijamin lebih menyenangkan jika bisa menerapkan rahasia-rahasia belajar tersebut.
Bongkar
Cara belajar saya selama ini, mungkin juga Anda, ternyata ada yang salah. Hal itu membuat saya kewalahan menyaingi teman saya tadi. Kebiasaan itu perlu dibongkar dan dibuang karena hanya menghambat menuju pintu kesuksesan.
Kesalahan yang saya lakukan, sebelum belajar tidak beruasaha menemukan karakter belajar. Hanya bermodalkan kemauan dan kerja keras saja ternyata tidak cukup. Pembelajar harus menemuk karakter sebelum memulai belajar. Pembelajar harus bisa memetakan kekuatan yang menodong kesuksesan dan kelemahan yang menghambat kesuksesan. Dengan menemukan karakter belajar, pembelajar akan lebih mudah mencari jalan keluar untuk sukses (hlm. 22).
Lagi, tidak menyusun rencana belajar. Karena tidak punya rencana belajar keberhasilan yang diraih tidak terukur. Mestinya, sebelum belajar merancang tujuan dan waktu (hlm. 69-72) dan strategi belajar (hlm. 73-76). Dengan demikian, keberhasilan yang telah diraih bisa dievaluasi.
Namun, seorang pembelajar tidak cukup hanya menemukan karakter, semangat dan menyusun rencana belajar untuk mencapai keberhasilan. Tiga rahasia tersebut hanya syarat yang harus dipenuhi sebelum belajar. Untuk meraih kesuksesan juga harus menguasai rahasia saat belajar.
Seorang pembelajar harus memanfaatkan potensi yang telah Allah berikan saat belajar. Mulut digunakan untuk membaca dan bertanya, telinga digunakan untuk mendengar, tangan digunakan untuk menulis, dan otak digunakan untuk berfikir.
Saya telah menggunakan potensi tersebut saat belajar baca kitab kuning dan belajar menulis. Tapi ternyata tidak cukup hanya sekedar membaca, mendengar, menulis dan berfikir. Itulah yang membuat saya selalu terbelakang ketimbang teman tadi.
Anda yang ingin mengetahui rahasia agar membaca, menyimak, menulis, dan berfikir lebih efektif cukup membaca buku tersebut. Isilah kuesioner yang disediakan penulis untuk mengetahui posisi Anda, dan temukan rahasianya untuk lebih mudah menggapai kesuksesan. Selamat belajar efektif!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar