Kamis, 12 Februari 2015

Efek Perbuatan Baik Terhadap Kesehatan

Judul: Rahasia Sehat dan Panjang Umur
Penulis: Nurlaela Isnawati
Penerbit: Sabil (Grup Diva Press)
Terbitan: Pertama, 2014
Tebal: 203 halaman
ISBN: 978-602-296-015-7
Dimuat di: Kabar Madura, Jumat 6 Februari 2015

Islam selalu menyerukan pemeluknya untuk senantiasa berbuat baik, sebagaimana yang telah dicontohkan pembawanya: Nabi Muhammad Saw. Demi kenyamanan dirinya dan orang lain. Dampak yang dirasakan dari perbuatan positif bukan hanya bernilai teologis tapi juga biologis.

Sedekah, silaturahmi, salat dhuha, taubat, tahajud, membaca Al Qur'an, dan puasa Senin Kamis, misalnya, selain bernilai ibadah yang buahnya akan dipetik kelak juga dapat memperpanjang umur dan kesehatan yang manfaatnya dirasakan saat ini. Ilmu pengetahuan dan teknologi modern telah mengkonfirmasi kebenaran hal itu.

Empat belas abad yang lalu Rasulullah telah mengatakan barang siapa ingin diluaskan rezekinya dan ditambahkan (dipanjangkan) umurnya, hendaklah ia menyambung silaturahmi (HR. Bukhari dari Abu Hurairah). Sabda tersebut bukan bualan belaka tapi fakta.

Ulama klasik mencoba memahami makna ditambah umurnya dalam hadis di atas dengan:(1) tambahan keberkahan umur, (2) nama yang bersangkutan tetap dikenang sekalipun orangnya telah tiada, (3) tambahan umur yang tercatat di Lauh Mahfudz, (4) tambahan catatan amal baik oleh malaikat (hlm. 59-60).

Penafsiran tersebut logis tapi tak empiris. Data empiris tentang silaturahmi berpengaruh terhadap kesehatan seseorang pernah dipublikasikan di New York Times. Untuk menguji kebenaran, penelitian dilakukan selama 10 tahun lamanya. Hasilnya, tingkat kematian orangtua yang memiliki banyak teman, 22% lebih kecil daripada orang yang memiliki sedikit teman.

Penelitian serupa juga pernah dilakukan terhadap 3.000 perawat yang menderita kanker payudara di Amerika Serikat. Mereka yang temannya sedikit, peluang untuk meninggal sampai empat kali lipat dibanding yang memiliki banyak kawan.

Di Swedia, penelitian serupa dilakukan terhadap 736 pria. Dalam penelitian tersebut ditemukan bahwa risiko serangan jantung dan masalah jantung koroner lain bertambah bagi mereka yang tidak memiliki banyak teman (hlm.67-68).

Dua orang ahli epidemik pernah melakukan riset gaya hidup dan kesehatan penduduk Alameda County, California, yang berjumlah 4.725 jiwa. Hasilnya, angka kematian tiga kali lipat lebih tinggi pada orang yang eksklusif dibandingkan orang yang rajin silaturahmi dan menjalin hubungan.

Sebuah riset juga dilakukan pada penduduk Seattle pada tahun 1997. Kesimpulannya, biaya kesehatan lebih rendah pada keluarga yang suka silaturahmi dengan orang lain. Dan, konon, keluarga yang seperti ini jauh lebih sehat dibandingkan keluarga-keluarga lain (hlm. 70).

Demikian sekelumit tentang manfaat perbuatan baik terhadap kebugaran tubuh. Temuan tersebut menambah daftar hasil kajian empiris akan beneran ajaran Islam. Telah banyak buku yang memaparkan hal semacam itu.

Anda yang ingin mengetahui lebih dalam efek beberapa perbuatan baik terhadap kesehatan tubuh perlu membaca buku Rahasia Sehat dan Panjang Umur dengan Sedekah, Silaturahmi, Shuha, Taubat, Tahajut, Baca Al Qur'an, dan Puasa Senin Kamis.

Nurlaela Isnawati selain menyajikan dalil-dalil seruan berbuat baik beserta hasil penelitian ilmiahnya, juga mengungkap pengalaman orang-orang di sekitar kita yang pernah merasakan hal itu. Cerita-ceritanya sangat menggungah.

Dengan membaca buku terbitan Sabil setelah 203 halaman dan mengetahui segudang manfaat melakukan kebaikan, kita menjadi lebih berstamina untuk bertindak melakukan dan mewujudkan kebaikan karena efeknya juga akan kembali kepada pribadi dan bisa dinikmati sekarang juga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar