Minggu, 26 April 2015

Seni Membaca Buku

Judul: How to Read a Book
Penulis: Mortimer J. Adler & Charles Van Doren
Penerbit: Nuansa Cendekia
Terbitan: Kedua, Januari 2015
Tebal: 503 halaman
ISBN: 978-602-7768-94-9
Dimuat di: Koran Madura, Jumat 24 April 2015

 Buku How to Read a Book lahir dari kegelisahan Mortimer J. Adler mengamati fenomena membaca masyarakat Amerika Serikat pada tahun 1940 yang kurang efektif. Sementara pelajaran membaca belum beranjak dari tingkat dasar, dan sedikit pelatihan formal yang tersedia untuk membawa para siswa ke tingkat-tingkat keahlian yang lebih tinggi dalam membaca.

Negeri Paman Sam itu kini mengalami kemajuan karena masyarakatnya bukan hanya melek huruf, tapi rajin baca dan menguasai seni membaca yang efektif. Indonesia juga perlu melakukan gerakan serupa karena fenomena membaca masyarakat saat ini tak ubahnya Amerika Serikat pada tahun 1940, bahkan lebih mundur melihat masih banyaknya angka buta aksara.

Menurut J. Adler, ada empat tingkatan dalam membaca, yaitu membaca tingkat dasar, membaca secara cepat dan sistematis, membaca secara analitis, dan membaca secara sintopikal. Tingkat-tingkat ini bersifat kumulatif. Artinya, keahlian tingkat pertama tak akan hilang pada saat menjalankan tingkatan yang kedua dan seterusnya.

Seseorang disebut berada pada tingkatan pertama membaca apabila dia beralih dari buta huruf menjadi melek huruf. (hlm. 46). Pembaca di-sebut mulai berada pada tingkatan kedua apabila memiliki kemampuan mengeja sejumlah kata dalam jangka waktu yang relatif pendek, sekalipun membacanya masih manual dari halaman pertama hingga terakhir.

Sebaliknya dari tingkatan kedua, tingkatan membaca yang ketiga membutuhkan waktu yang tak terbatas dan perlu kerja keras. Pembaca buku tingkat ini biasanya bertujuan untuk memahami, bukan sekadar sebagai hiburan.

Tingkatan membaca yang terakhir dan tertinggi membaca secara sintopikal. Ada lima langkah dalam membaca secara sintopikal, yaitu temukan paragraf-paragraf yang relevan, membawa si penulis pada kata sepakat, memahami pertanyaan-pertanyaan dengan jelas, mendefinisikan berbagai permasalahan, dan menganalisis pembahasan (hlm. 377-383).

Buku setebal 503 halaman itu sebenarnya buru lama --terbit pertama kali pada tahun 1940, namun tak basi dan telah mengalami me-nyempurnakan dengan dibantu Charles Van Doren untuk membantu pembaca meningkatkan pemahaman membaca buku. Dilengkapi pula tes.

Kedua penulis menuntun pembaca bagaimana menggali literatur dengan metode baca khusus untuk beragam jenis bacaan, strategi memilih bacaan tepat guna dan menghindari bacaan mubazir, bersikap kritis pada cara pandang pengarang, dan memilah pengetahuan yang harus di-serap dan membuang bacaan yang tidak penting. Selamat Hari Buku Sedunia!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar