Selasa, 05 Mei 2015

Meneladani Pribadi Ahli Surga

Judul: 10 Kisah Sahabat yang Dijamin Masuk Surga
Penulis: Nita Candra
Penerbit: Tiga Ananda
Terbitan: Pertama, Oktober 2014
Tebal: 80 halaman
ISBN: 978-979-045-795-9
Dimuat di: Kabar Madura, 30 April 2015

Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Thalhah bin Ubaidillah, Az Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, Sa'ad bin Abi Waqqash, Said bin Zaid, dan Abu Ubaidillah bin Jarrah, dikenal memiliki keimanan yang sangat kuat. Terdepan dalam membantu Nabi Muhammad SAW menyebarluaskan Islam.

Selain para nabi dan rasul, mereka telah mengantongi tiket masuk surga. Saat kelak manusia dibagi menjadi dua golongan, yaitu penghuni surga dan neraka, mereka dijamin selamat dari neraka. Hal itu berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan Muslim (Shahih Muslim hadits nomor 3747).

Jika kita tak mungkin bisa meniru persis seperti nabi dan rasul yang terpelihara dari dosa dan mendapat bimbingan langsung dari Allah SWT, dari orang-orang saleh yang sebagian memiliki masa lalu kelam seperti Umar bin Khattab, kita bisa mengambil hikmah dan teladan dengan harapan temasuk dalam barisan ahli surga. Surga dunia hingga akhirat.

Mereka adalah pribadi-pribadi yang hidup sederhana, jujur, berhati-hati dengan makanan haram, berhati lembut, rendah hati, pelindung kaum lemah dan teraniaya, dermawan dalam membelanjakan kekayaan, dan pemberani dalam berjuang. Inilah keteladanan yang mulai tergerus dari dalam diri kita.

Abu Bakar, selain dikenal sebagai sosok yang jujur bijaksana, dan mencintai kebenaran, beliau sangat berhati-hati dengan makanan. Abu Bakar selalu menanyakan asal usul makanan dan minuman yang diterima sebelum dimakan.

Pernah suatu ketika, Abu Bakar langsung meminum susu pemberian hamba sahayanya tanpa terlebih dahulu menanyakan asal usulnya. Saat mengetahui susu tersebut dibeli dari upah hasil meramal, beliau langsung memuntahkan susu yang telah diminum dan beristighfar (hlm. 15).

Untuk menjaga akuntabilitas pemerintah, Umar bin Khattab membuat langkah baru dalam masa pemerintahnya. Beliau memisahkan kekuatan kekhalifahan (eksekutif) dengan jabatan penegak peradilan (yudikatif). Pada masa khalifah sebelumnya, Abu Bakar, para pejabat pemerintahan merangkap sebagai hakim (hlm. 22).

Sementara Ali bin Abi Thalib, selain dikenal sebagai sahabat dan menantu Nabi Muhammad yang tangguh dan cerdas, beliau pengemban amanah yang baik. Kekuatan saat menjadi khalifah keempat tidak dimanfaatkan untuk kesenangan pribadi dan memperkaya diri.

Suatu ketika, putri Ali bin Abi Thalib mengunjungi baitul mal dan meminta izin kepada penjaganya untuk meminjam kalung yang tersimpan di dalamnya. Saat mengetahui perhiasan tersebut dipinjam dari baitul mal untuk dipakai saat hari raya, belaiu langsung menegur sang penjaga baitul mal dan meminta untuk segera menariknya kembali (hlm. 39).

Berbeda dengan Abdurrahman bin Auf. Sahabat tajir tersebut selain turun langsung ke medan perang juga tidak segan-segan menyumbangkan kekayaan hasil perdagangan untuk jihad.

Selain uang dalam jumlah besar yang disumbangkan berkali-kali, Abdurrahman bin Auf juga menyumbangkan ratusan kuda untuk perjuangan jihad. Beliau menyumbangkan separuh kekayaannya kepada Nabi Muhammad demi kepentingan umat (hlm. 57).

Setali tiga uang juga dilakukan Thalhah bin Ubaidillah. Beliau termasuk sahabat yang kaya ketika itu, sekalipun tak mendapat ilmu kewirausahaan langsung dari Nabi Muhammad sebagaimana Abdurrahman bin Auf. "Aku tidak pernah melihat orang yang lebih dermawan daripada Thalhah," testimoni Jabir bin Abdullah (hlm. 48).

Kisah-kisah dalam buku 10 Kisah Sahabat yang Dijamin Masuk Surga amat sangat baik diceritakan kepada anak-anak yang dalam tahap pembentukan karakter. Dengan berharap kepada generasi bangsa memiliki pribadi seperti sahabat Nabi Muhammad, masih ada peluang untuk Indonesia jaya.

Buku tersebut dikemas dengan bahasa sederhana namun menarik. Selain dilengkapi dengan refleksi pada tiap kisah sahabat, juga disertai ilustrasi full color yang tak akan membuat pembaca pemula merasa jenuh dan bosan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar