Selasa, 15 Maret 2016

Inspirasi dari Orang Miskin Jadi Kaya

Judul : Dulu Aku Miskin, Kini Aku Kaya!
Penulis : Cahyani T.S.
Penerbit : Laksana (Diva Press)
Terbitan : Pertama, 2015
Tebal : 183 halaman
ISBN : 978-602-279-118-1
Dimuat di: Tribun Jogja, 13 Maret 2016

Buku Dulu Aku Miskin, Kini Aku Kaya! Berisikan kisah singkat, namun inspiratif tentang anak-anak miskin dari dalam dan luar negeri. Satu-satunya kekayaan yang mereka miliki sebagai kendaraan melangkah adalah keberanian.

Menurut Komarudin Chalil, berani bercita-cita adalah poin pertama yang harus dimiliki orang-orang sukses (hlm. 9). Dari cita-cita manusia bergerak dan melangkah mendekati yang dicita-citakan.


Andy F. Noya, Anne Ahira, Andrie Wongso, Dahlan Iskan, Merry Riana, Tukul Arwana, Iwan Setyawan, dan Eka Tjipta Widjaja adalah orang-orang cerdas dari keluarga miskin Indonesia yang bisa memetik hikmah dari proses pertumbuhan dirinya sendiri. Mereka tak mau mewarisi kehidupan orangtuanya yang tertatih-tatih dalam persoalan ekonomi.
 
Keberanian bercita-cita menjadi pemain film kungfu, sekalipun putus sekolah sejak tingkat dasar, membuat Andrie Wongso semangat berlatih kungfu secara otodidak, dan kegigihan tersebut terbukti mengantarkannya membuka perguruan kungfu dan bermain film di Hong Kong.

Andrie tak mau larut dalam kesedihan karena putus sekolah mandarin setelah ditutup dan tidak bisa melanjutkan ke sekolah lain karena terkendala ekonomi. Dari orangtuanya sebagai penjual kue keliling ia belajar kegigihan untuk bertahan hidup.

Keberanian yang tak pernah padam mengantarkannya menjadi pemain film figuran, model sebuah studio foto, pengusaha, dan terakhir motivator dengan pendapatan Rp 40 juta dalam satu kali memberi ceramah motivasi (hlm. 134).

Demikian juga dengan yang dilakukan Andy F. Noya. Cita-citanya menjadi seorang jurnalis tidak menyurutkan semangatnya untuk belajar di Sekolah Tinggi Publistik (STP) sekalipun telah dinyatakan ditolak.

Ia bersikeras menemui Rektor STP, Ali Mochtar Hoeta Soehoet untuk mengutarakan niatnya menjadi wartawan (hlm. 122). Sang rektor luluh hatinya melihat kegigihan Andy. Ia pun dipersilakan mengikuti ujian masuk sekalipun tidak linear dengan jurusan pendidikan yang selama ini ditempuh.

Kepercayaan yang diberikan rektor digunakan dengan baik sehingga nilai mata kuliahnya bagus dan tak dikeluarkan dari STP. Siapa yang akan menyangka Andy, anak pasangan tukang servis mesin ketik dan tukang mesin jahit yang tinggal di gerasi mobil, wajahnya selalu menghiasi layar kaca.

Namun keberaniannya mengantarkan Andy menjadi Pemred Metro TV dan saat ini menjadi pemandu acara "Kick Andy" tentu dengan gaji yang tak sedikit. Dari kisah mereka dalam buku setebal 183 halaman, kita bisa memetik pelajaran untuk selalu gigih, berani, dan tidak putus asa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar