Senin, 28 Maret 2016

Melawan Penuaan dengan Puasa

Judul : Keajaiban Enzim Awet Muda
Penulis : Hiromi Shinya, M.D.
Penerbit : Qanita (Mizan Group)
Terbitan Edisi Baru : November 2015
Tebal : 176 halaman
ISBN : 978-602-1637-91-3
Dimuat di: Kabar Madura, 24 Maret 2016

Menjadi tua itu pasti tapi mengalami penuaan adalah pilihan setiap orang. Tua adalah takdir yang tidak bisa diubah sedangkan penuaan bisa disiasati. Tak heran jika tips dan obat-obatan awet muda digandrungi banyak orang karena tak ada manusia yang ingin kelihatan tua sekalipun usianya sudah senja.

Salah satu penyebab penuaan adalah bersarangnya sel-sel uzur dalam tubuh. Namun sebagian besar peneliti menganggap sel-sel ini hanya puing-puing mati tidak berbahaya yang beredar dalam tubuh. Padahal, sel rusak dan kotor ini tidak sepenuhnya mati. Sehingga menyebabkan tubuh menjadi tua (hlm. 16).

Hiromi Shinya menawarkan pembersihan sampah pada sel-sel tubuh dengan cara berpuasa. Puasa ala Shinya berbeda dengan ritual puasa yang biasa dijalankan umat Islam pada bulan Ramadan. Puasa ala Shinya ringan dan sederhana, yaitu puasa pagi hari dari mengonsumsi makanan berat.

Praktik puasa yang dimaksud Shinyu adalah kita harus menyelesaikan makan malam paling akhir pada pukul 9 malam, tetapi lebih baik pada pukul 6 atau 7. Setelah makan malam harus menahan diri dari mengonsumsi apa pun, tapi harus tetap minum air yang baik.

Setelah bangun keesokan paginya, minumlah 500-750 ml air. Tidak boleh mengonsumsi makanan yang telah dimasak hingga siang hari. Sarapan pagi hanya satu porsi buah segar. Ulangilah setiap dua atau tiga kali dalam seminggu, siklus ini akan merevitalisasi sel-sel dan menjaganya tetap bersih dari racun sampah yang dapat menyebabkan penuaan (hlm. 47).

Shinya menegaskan praktik puasa ini tidak harus dilakukan pagi hari karena tujuan utama puasa adalah menciptakan sebuah kondisi kelaparan sehingga autofagi dihidupkan dan terjadi proses detoksifikasi intra-selular (hlm. 52). Artinya, jika lebih mudah membatasi asupan makanan hanya dengan satu porsi buah-buahan pada makan malam, maka boleh melakukan sarapan penuh keesokan harinya.

Selain dengan puasa, Shinya menyarankan menjaga pola makan. Kurangi makanan yang dapat menghasilkan sampah dalam sel. Makanan berbasis hewani menyebabkan banyak penumpukan sampah pada sel. Konsumsi makanan berbasis hewani jangan lebih dari 15 persen. Tidak perlu khawatir kehilangan otot dan menjadi lemas karena mengurangi konsumsi makanan berbasis hewani.

Untuk 15 persen makanan berbasis hewani, sebaiknya pilihlah ikan daripada hidangan lain seperti daging dan susu. Cukup sesekali saja mengonsumsi makanan jenis daging jika tidak bisa meninggalkan sama sekali.

Makanan yang dapat mengaktifkan sel-sel menjadi awet muda makanan berbasis nabati. Shinya menyarankan 85 persen dari makanan yang dikonsumsi berbasis nabati. Semakin banyak sayuran dan buah-buahan segar yang dikonsumsi, semakin banyak kekuatan dan energi hidup tumbuhan ke dalam tubuh (hlm. 91).

Cara mudah dan alami yang ditawarkan Shinya dalam merawat tubuh penting menjadi perhatian kita bersama. Tidak hanya agar terlihat tetap muda tapi juga terhindar dari penyakit. Buku Keajaiban Enzim Awet Muda penting dimiliki setiap keluarga yang menaruh perhatian pada kesehatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar